Monday, 25 April 2011

HUBUNGI SAYA


CARA MENGHUBUNGI KAMI.

SYARIKAT KAMI BEROPERASI DI:

LOT. 24 JALAN MERAH WIRI 24567 KUALA LUMPUR.

ALAMAT EMEL:

www.saifulnajibmustaffa.gmail.com.my

NO TELEFON:

098587755

NO FAKS:

098587756

Sunday, 24 April 2011

"AKU & TEKNOLOGI PADA HARI INI"


How to chat multi ID YM (Multi login Yahoo Messenger )

How to chat multi ID Yahoo Messenger (Yahoo Messenger Multi login). Today we will try to use a free software (freeware yahoo messenger tweaking). This software can perform some configuration on IM applications so that we can open more than one Yahoo Messenger application simultaneously in a same computer, so can chat on ym with multi login using the Yahoo ID from a different email.

There are several configuration options that are available on the software Yahoo Messenger Tweaker:
1. Enable multiple instances, to enable multiple applications can be opened simultaneously YM (yahoo messenger, multi-tasking), check this option if you want to use Multi ID Yahoo messenger
2. Remove Ads, can eliminate the ads or ads on Yahoo Messenger
3. Enable tabs, can activate Tab YM
4. Fix (can not see what I type), can be used to improve the writing on the chat bar user to be able to appear, sometimes because of the conflict or software compatibility problems when the text chat does not appear, you can use this feature to display the article in the chat window
5. Save password for ID, useful store passwords and Yahoo Messenger
6. Rename titlebar, change the title titlebar
7. Change login animation, animated images change login YM
8. Clear status messages, clear the status messages

gLoBal WaRMiNg

Pemanasan global

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Anomali suhu permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada suhu rata-rata dari 1940 sampai 1980
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.